Monggo disimak.....
dari Mb. Trusti Y Widiastuti
--
Sincere
Trusti Y Widiastuti
Bapak ibu dan saudara Yth.
Akhir-akhir ini bambu mulai ditekuni, sehingga perlu kita bertanya mengapa bambu belum juga berjaya. Sementara di negeri Cina bambu sudah membudaya. Monggo bagaimana seharusnya?
Bambu
Rumpun-rumpun bambu
Ibarat masyarakat yang membisu
Yang tumbuhnya bengkok tidak laku
Yang tegak perkasa mengapa begitu kaku
Setiap individu mengaharap rahmat
Agar bermanfaat bagi ummat
Rebung bambu sayur yang nikmat
Batang bambu tiang yang kuat
Dari bukit hingga ke lembah
Rumpun bambu tumbuh berkembang
Dengan sikap selalu istiqomah
Mengkonservasi lahan dan ladang
Rumah-rumah bambu tahan gempa
Barang-barang bambu semakin berharga
Mengapa belum banyak yang menyapa?
Rumpun-rumpun bambu dibiarkan tak berjaya
Semoga menjadi bahan renungan bersama untuk mencari pengganti kayu yang semakin langka di hutan. Salam.
Bapak ibu dan saudara Yth.
Mari kita perhatikan pohon-pohon kampus (UGM maksudnya) di sekitar kita.
1. POHON-POHON KAMPUS
Siapa sangka kampus UGM begitu sejuk
Pohon-pohon rindang bertebaran
Menyusun berlapis-lapis tajuk
Menciptakan udara penuh kesegaran
Begitu indah hubungan mereka
Walau di atas tidak berarti bebas
Setiap gerak membawa makna
Angin sepoi mengalir lepas
Tidak ada alasan tuk bersedih
Wahai tumbuhan bawah yang mau bangkit
Pohon-pohon kampus tak kan berselisih
Mereka akan hilang sedikit demi sedikit
Pohon-pohon kampus kan berganti
Generasi yang lebih mandiri
Yang mampu menyantuni
Kehidupan makhluk lain yang menanti
2. BURUNG CANGAK BERSYUKUR
Kami keluarga burung Cangak Bulaksumur
Sudah sepantasnya tuk mengucap syukur
Bapak Rektor dan seluruh warga kampus
Telah menyediakan habitat kami tak terputus
Pagi kami pergi, sore baru pulang
Tak seorangpun yang melarang
Sayap berkepak mengembang terbang
Melayang bersama kawan tersayang
Begitu jauh sumber makanan
Sabar dan tawakal jadi bekal
Kadang senang kadang juga kesal
Tetapi hati harus selalu berkenan
Banyak keinginan di antara kawan
Sebagian ke hutan yang lain ke sawah
Namun, kami punya kesepakatan
Walau berbeda arah tetap pulang ke rumah
3. BURUNG CANGAK MOHON MAAF
Begitu mempesona si Orang Utan
Bisa jadi bintang film terkenal
Siapa sangka hatinya tidak tercekal
Hidup dimanja dalam pingitan
Banyak satwa liar terjinakkan
Untuk sebuah kesenangan dan hiburan
Padahal dibalik itu dia terbelenggu
Tak bisa hidup bebas tak terganggu
Apakah salah orang memelihara mereka?
Tentu tidak, untuk satwa yang merdeka
Namun, jadi salah untuk satwa yang dilindungi
Karena...jumlah mereka sedikit dan cenderung mati
Memang yang dilindungi berharga tinggi
Dan menarik hati bagi para pencuri
Merekapun tak pernah peduli
Apa mau hidup atau mau mati
Bagaimana anak cucu kelak?
Apakah cukup melihat awetan satwa yang tampak jinak?
Dan...tak peduli lagi banyak satwa liar terancam punah
Masihkan ada kesempatan tuk berkembang melimpah?
Salam,
Bapak ibu dan saudara Yth.
Ilmu Tuhan tak akan habis ditulis, tapi mengapa muncul ajaran yang dikembangkan oleh beberapa aliran dinilai sesat. Itu semua terpulang pada kita, semoga Alloh melimpahkan ilmu yang bermanfaat untuk mengisi usia yang meningkat.
ILMU DAN ALIRAN
Semua amal manusia ada ilmunya
Dengan ilmu semuanya jadi mudah
Setiap manusia meningkat derajatnya
Karena…penguasaan ilmu yang amanah
Tidak mudah membuat orang percaya
Karena…tidak semua ilmu berguna
Padahal ilmu menjadi jalan yang nyata
Tuk menuju Tuhan Alloh Yang Maha Esa
Banyak orang malas belajar agama
Karena…banyak aliran menjanjikan
Kemudahan-kemudahan dalam berbagai cara
Tetapi perlu waspada apa yang diajarkan
Alloh SWT mengutus para Rosul
Untuk menjelaskan hukum dan syariat
Itulah pentingnya wahana berkumpul
Tuk mengkaji mana yang benar dan mana yang sesat
Semoga manfaat, salam.
Sungguh gembira punya atasan
Sudah berhaji dan suka beramal sholeh
Para bawahan bisa beribadah tanpa hambatan
Bahkan fasilitas keagamaan dapat diperoleh
Keakraban antar kawan terjaga
Tidak ada rasa saling dibedakan
Itulah yang dipesankan oleh agama
Sehingga semua persoalan dapat dipecahkan
Dunia dan akhirat memang berbeda
Namun, pada hakekatnya sama
Hidup di dunia bagaikan ladang bercocok tanam
Tuk bekal kehidupan di akhir zaman
Uang puluhan juta telah disimpan
Bagaikan hidup tak kan berakhir
Ketika di alam barzah ingin membeli taman kesejukan
Apakah mungkin akan terealisir?
Akhir kehidupan tidaklah mudah
Haji mabrur pandai membelanjakan rupiah
Untuk jariah diri maupun orang serumah
Jika ingin mengharap sorga yang indah
Semoga bermanfaat, salam.